Minggu, 12 Januari 2014

CHAPTER 5. HOW IT WILL LOOK?

A. Expression
Ekspresi adalah pengungkapan
Ekspresi pada sebuah bangunan berarti apa yang di komunikasikasikan sebuah bangunan dalam tampilannya
Ekspresi sebuah bangunan tidak selalu terbatasi struktur

contoh dari Corbusian bangunan dibuat “melayang-layang dari atas tanah”, sehingga menawarkan
kekosongan transisi antara bangunan dan
lahan (Gambar 5.5).
Ekspresi sebuah bangunan lebih pada style 
Vanna venturi house yang bergaya post modern






Ekspresi sebuah bangunan lebih kepada keindahan fasad
Lubetkin menginterpretasikan kembali model corbusian, jadi ekspresi fasad merupakan interpretasi arsitek terhadap paham atau bentukan-bentukan lain

Ekspresi sebuah  bangunan dapat membagi antara teori arsitektur era modern dengan era sebelumnya, dibedakan dengan masa transisi dari era satuke era lainnya

Era gotik, ditunjukkan dengan keaslian orde/ masa pada bangunan didesain dengan pertimbangan rasional

Era baroque, ditunjukkan dengan memanipulasi orde-orde dalam komposisi yang dramatis

Era arsitektur brutal, ditunjukkan dengan adanya teori hi-tech architecture

Era frank lloyd wright, ditunjukkan secara natural melalui penggunaan material-material alami



B. Suppresion
   Expression :
keindahan fasad bangunan
   Suppression :
pembebanan bangunanàstruktur
Struktur menjadi pembebanan pada fasad.Struktur mempengaruhi keindahan fasad.
Struktu rmempengaruhi keindahan fasad (pola-pola struktur ditampilkan secara jujur)


         Secara ekstrim dari wajah yang terlihat bangunan ini akan memacu kita bagaimana tektonikanya dalam mengembangkan potensi tampang itu sediri (Le Corbusier, Vila Savoye, Poissy, 1931)

    Dalam bangunan ini Corbusian membuat bangunan tampak “melayang” dengan adanya struktur kolom pada lantai dasar yang tekesan membuat “melayang” void  apartemen dari lantai bawah sampe atas, di  bagian atap Le Corbusier memberi finishing struktur membran  yang membuat kesan abstrak kulit bangunan secara efektif (Le Corbusier, Unite d’habitation, Marseilles, 1952)
     Dari segi struktural dapat dilihat di lantai paling atas terdapa struktur mrmbran yaitu ada nya bentukan tembok yang melengkung sehingga membuatnya menyatu dengan lingkungan sekitar
  Dalam arsitektur klasik untuk mendirikan sebuah bangunan akan adanya transisi ‘kepuasan’ antara bangunan dengan lingkungan yang diakhiri pada level atap. Yang sampai sekarang ini tetap berlaku aturan tersebut dengan mengintrepetasikan secara berbeda-beda ( T.C. Howwit, Portland Building, Nottingham University, 1957)
  Peranan dari lantai dasar (podium) dan entablature  dan seringkali  dipresentasikan dengan bentukanyang lebih variatif

·      Terdapatduamassabangunan yang kontras pada style dan formasinya, yang terkesan ‘bertabrakan’ dan ‘meledak’ pada akhirnya sehingga menimbulkan suasana dramatis (Deconstructive design: Wexner Center for the Arts, Ohio State University, Colombus)

 C. ROOF

Design notebook
      Atap merupakan hal yang penting di dalam suatu design.
      Atap bisa menjadi peran visual utama dalam suatu bangunan.
      Atap juga sering ‘disembunyikan’ di belakang parapet wall. Jadi hanya memanfaatkan kegunaan dari atap itu sendiri tidak untuk ditonjolkan.
      Untuk memilih atap, tidak hanya dari bentuknya ‘ form’ contohnya seberapa curam kemiringannya.
      Macam – macam atap juga bisa dilihat dari membran atap itu sendiri. Berat atau ringan atap.
      Atap juga bisa mempengaruhi bentuk akhir dari bangunan itu sendiri.
      Atap juga bisa dibuat lenih menarik dan tidak monoton dengan cara memainkan unsur tektonikanya.
      Bisa juga dengan mengekspos atau menyembunyikan talang drainase dan lainnya.
      Membahas tentang macam-macam bentuk atap yang dapat berpengaruh juga pada estetika tampang bangunan.

Analizing Architecture
·         Atap merupakan bagian paling atas bangunan
·         Merupakan bagian dari startifikasi dan mempengaruhi ruang bawahnya
·         Atap sebagai penyaring cahaya

Intinya atap sebagai pelindung dari matahari dan hujan, kalau dibandingkan dengan design notebook buku ini kurang menjelaskan jenis atap dan ekspresinya kurang dibahas.

Ideas That Shaped Building
·         Atap merupakan elemen bangunan yang dapat di modifikasi, atau "dipermainkan" bentuknya sehingga dapat menghasilkan tampang bangunan yang estetik.
·         Atap dapat di ekspos sehingga menjadi titik visual atau dapat disembunyikan di balik parapet wall. pada bagian bubungan juga dapat dibuat curam, landai, tunggal ataupun ganda.
·         Atap dapat diekspos melalui permainan puncak atap dengan adanya kanopi yang dominan.
·         Membahas tentang  bagaimana cara menentukan bentuk atap serta bagaimana pengaruh bentuk  atap dan material penutup atap terhadap struktur yang digunakan pada bangunan

D. OPENING
LE COBUSIER
Berpendapat bahwa untuk mengatur bukaan maka harus memperhatikan proporsi untuk menciptakan keharmonisan pada suatu bangunan
Opening juga dapat diartikan sebagai “lubang” yang mana harus memiliki identitas yang jelas mengenai fungsinya. Contohnya ialah berupa bukaan yang memang berfungsi sebagai “ jendela”, sebuah bukaan untuk menikmati pemandangan di Luar, sekaligus sebagai tempat sirkulasi udara dan masuknya cahaya bukan sebagai akses masuk, namun lain dengan bukaan yang berupa Pintu masuk. Pintu masuk atau lubang yang memiliki tinggi lebih dibandingkan tinggi manusia diidentikkan sebagai akses masuk ke dalam bangunan maupun sebagai akses antara satu ruang dengan ruang lainnya.
Contoh gambar perbedaan fungsi dari bukaan

Bukaan juga dapat sekaligus berfungsi sebagai pemisah antara dinding dan atap. Hal ini sering kita jumpai seperti gambar di bawah
Bukaan di dalam bangunan juga dapat sekaligus sebagai elemen estetika yang mampu memperindah ruangan di dalamnya dan penampilan luarnya, namun Bukaan lebih di identikkan kepada fungsinya bukan dari penampilannya saja, karena apablia dalam mendesain, kita hanya mengutamakan faktor estetika, maka fungsi, yang merupakan kebutuhan penghuni bisa tidak terpenuhi.

Dalam kaitannya dengan struktur bangunan, jendela dapat difungsikan sebagai penopang struktur di atasnya dengan penambahan railing besi. Hal ini menyatukan fungsi bukaan sebagai jendela untuk sirkulasi udara, cahaya, dan penopang dinding


Opening /bukaan harus jelas fungsinya , tepat proporsinya dan bukaan juga dapat memberikan effect pada bangunan itu sendiri seperti kesan lebih tinggi,luas dan terang cahaya

E. ELEVATIONS
1.       Architecture Design Notebook
·         Ketinggian bangunan dapat dilihat dari bentukan tampang dari sebuah bangunan.
·         Ketika struktur berinteraksi dengan bukaan-bukaan dan material-material dalam bangunan akan menimbulkan kesan elevasi (ketinggian) yang ditangkap dari sosok luar bangunan (fasad).
2.       Analysing Architecture
·         Ketingginan bangunan dibagi menjadi 3 strarta berdasarkan leveling yang dibentuk pada sebuah bangunan. Strata tersebut adalah
a.       lantai dasar (berada di dalam tanah)
b.      lantai satu (berada di atas permukaan tanah)
c.       lantai atas (berada dibawah atap)
·         contoh :
a.        Lab pertanian Frederik Blom, 1837 : memiliki 3 strata leveling bangunan yang ada lantai dasarnya dibuat struktur untuk menopang bangunan.
b.      Villa savoye,Lle Corbisier : terdapat 3 strata leveling bangunan yang diberi kebun  pada lantai atasnya dan lantai dasar yang terbuka
c.        The National Archives, Prancis : ketinggian di dalam ruang bangunan dibuat acak untuk membuat rak-rak buku.
3.       Ideas That Shaped Building
·         Ketinggian bangunan seringkali menjadi masalah seorang arsitek dalam membuat bentuk artistik yang sesuai untuk skyscraper.
·         Teori frame yang menggunakan konstruksi baja adalah salah satu penyelesaian skyscraper terhadap bentuk yang didesain untuk skyscraper yang biasanya malah menimbulkan masalah baru. Seperti yang dikutip dari Louis Sullivan yang diterbitkan dalam volume 57 dari Magazine 1896 , “The Tall Office Building Artistically Considered”menjadi titik tolak untuk desain gedung pencakar langit berikutnya .
o   1.            Kondisi praktis yang ditimbulkan oleh gedung pencakar langit memerlukan basement untuk mesin pemanasan , pencahayaan , dan sirkulasi penghuni .
o   2.            Lantai dasar harus memiliki pintu masuk umum , tetapi juga alam lokasi untuk bisnis, seperti bank , yang memerlukan bukaan besar dan ruang terbebani .
o   3.            Lantai kedua , mudah dicapai dengan tangga yang luas , akan memiliki fungsi yang sama dengan berurangnya tuntutan spasial.
o   4.            Lantai di atas itu akan menjadi lantai yang berfungsi sebagai kantor dan sebagainya
o   5.            Akhirnya , di bagian atas akan menjadi loteng tangki air dan mesin lainnya.

·         Menurut konsep estetika:
a.        Lantai dasar membutuhkan perlakuan khusus , dengan lebih tinggi dan dengan jendela besar , dan seperti pada eksterior, juga perlu dekorasi lebih kaya dari bagian yang lain, termasuk sebuah portal besar .
b.      Lantai kedua harus memiliki karakter yang sama, walaupun dekoratif bisa lebih dikurangi
c.       Loteng tidak memiliki kewajiban eksterior, namun fungsional.
d.      Seluruh lantai harus memiliki formulasi konseptual yang mengekspresikan emosi .
·         1960-an, beberapa variasi pada struktur bingkai telah dikembangkan, terutama untuk tujuan  membuat struktur relatif lebih efisien untuk kuantitatif berat baja yang digunakan contoh :
a.       Untuk John Hancock Center di Chicago, tahun 1968, perusahaan dari Skidmore, Owings & Merrill merancang bingkai eksternal kaku dengan diagonal bracing (gbr. 10-8).
b.      Kemudian, untuk Sears Tower tahun 1974, juga di Chicago, SOM dirancang struktur eksternal kaku
c.       Dan pada tahun 1986, untuk Bank of China di Hong Kong, IM Pei membuat kaku bingkai Triangulasi dalam tiga dimensi
KESIMPULAN :
Architecture Design Notebook : berbicara mengenai membaca sebuah ketinggian bangunan dari tampang luarnya, material dan bukaan yang terdapat di dalamnya.
Analysing Architecture : Ketinggian bangunaan tidak hanya dapat dilihat dai tampang luar bangunan namun juga bisa dirasakan dari bagian dalam bangunan. Bangunan memiliki 3 strata leveling yaitu lantai bawah(dibawah permukaan tanah), lantai satu(di atas permukaan tanah), dan lantai atas(dibawah atap).

Ideas That Shaped Building : Elevasi dicontohkan pada gedung gedung pencakar langit di dunia. Mulai dari pembagian zona maupun struktur rangka yang dipakai.

F. WALL MEMBRANES
adn
Dinding mempunyai fungsi sebagai pengisi, bukan sebagai struktur. Memang ada suatu kondisi dimana struktur di sembunyikan oleh bidang atau fasad besar. Karena struktur rangka memerlukan lapisan penutup yang mendukungnya sebagai nilai estetika daripada langsung memperlihatkan bentuk struktur dari sebuah bangunan,
Cara yg paling mudah untuk perwujudan fasad luar yaitu dengan mengisi bagian kosong antara kolom dan balok.
Namun, metode yang paling menarikadalahmenempatkanperencanaandindingsetelahmerencanakanpenempatanstruktualbaikkolommaupunbalok.
Banyak juga desainer yang menampilkan bagaimana cara system itu di rangkai, dan ditonjolkan. Struktur, lapisan dan membrane dindingnya menyatu sehingga semua komponen-komponen  yang ada di dalam bangunan tersebut bisa terekspose

Analyzing
Dinding digunakan untuk membatasi ruang satu dgn ruang yg lain sehingga bias lebih member privasi, yang  juga berguna sebagai penghalang secara fisik.
Dinding dapat memberi suatu ciri untuk pengidentifikasian suatu ruang
Bentuk dari suatu dinding juga bisa mempengaruhi suatu estetika, begitu juga dgn bukaan di sebuah dinding yg bisa memberi nilai lebih dari suatu estetika

Itsb
Ruskin>> mengutamakan pengeksposan dari sebuah struktur
Viollet De Luc >>kebutuhan dalam pengeksposan dari sebuah struktur bisa disesuaikan dgn kebutuhan
Teori Frederick Baumann >> penggunaan material baja sebagai struktur dan batu bata sebagai dinding nya bisa menimbulkan kesan kkoh pada bangunan sehingga bisa menahan beban angin yang ada
Frank Llyod Wright >> menggunakan system struktur di pusat sebagai struktur tahan gempa
Le Corbusier >> pengekspresian dari sebuah dinding terpengaruh oleh system struktur yg ada
Dinding berupa cladding/lempeng modular yang saling berhubungan, melapisi dan menyembunyikan struktur rangka
Contoh contoh bangunan karya Le Corbusier, Frank Lloyd Wright dkk yang menerapkan berabgai macam material dan struktur pada selubung bangunan yang mereka rancang.



KESIMPULAN
Jadi dari buku architecture design notebook  dapat diambil kesimpulan yaitu cara pengekspresian dinding, sebagai penamabh unsure estetika. Sedangkan pada analyzing architecture cara pengekspresian dinding sebagai penutup bangunan ialah dengan mengolah dinding ke berbagai bentuk ataupun dengan pengolahan materialnya, yang memiliki fungsi yang dapat memberikan efek tertentu pada bangunan. Lalu pada buku ideas, pembentukan dinding justru bergantung dari macam2 struktur yang ada yang juga mempunyai masing2 fungsi dari tiap system.



G.  The Corner
1.      Design notebook
The corner jika diartikan dalam bahasa Indonesia artinya bisa sudut atau pojok. Sudut dan pojok sendiri juga memiliki arti yang berbeda.
Menurut KBBI sendiri, sudut dapat berarti  1 penjuru; pojok: bilik; mata; 2 bangun yg dibuat oleh dua garis yg berpotongan di sekitar titik potongnya: tumpul; siku-siku; 3 tempat yg jauh-jauh dan tidak mudah dikunjungi; pelosok: bendera merah putih berkibar sampai ke kota; 4 egi (arah pandangan, pokok, atau dasar pandangan yg tentu). Sedangkan pojok berati  1 tempat di antara dua garis atau dua sisi (ujung, permukaan, dsb) bertemu; sudut; penjuru; 2 tempat yg jauh atau yg tidak mudah kelihatan (didatangi, dihubungi, dsb): penduduk dr kota berdatangan untuk ikut menyambut  dan mengelukannya; 3 lajur di sudut surat kabar tempat karangan pendek, berisikan hal-hal yg humoris, tetapi mengandung kritik atau sindiran.
Menurut buku Design Notebook yang ditulis oleh Peter Fawcett, the corner adalah pertemuan dua dinding yang membentuk suatu sudut tertentu.
Dalam berarsitektur, sudut tidak hanya sebuah pertemuan dua dinding yang biasa saja. Akan tetapi memiliki manfaat sendiri apabila dieksplor lebih jauh lagi. Beberapa manfaat dari sudut dalam berarsitektur. Oleh perusahaan aksen bangunan, mereka dimanfaatkan sebagai papan reklame. Sudut juga dapat menimbulkan daya Tarik tersendiri pada bangunan dan juga dapat menjadi sebuah icon.
                Suatu pojok pada bangunan dapat di jadikan olahan yang menarik sehingga dapat menjadi bangunan yang menarik. Pojokan tersebut dapat dikatakan sebagai aksen pada bangunan. Sudut suatu bangunan memiliki banyak kegunaan selain sebagai aksen juga bisa dimanfaatkan menjadi suatu system utilitas, contohnya seperti talang air hujan dan jurai. Olahan – olahan seperti “bingkai dinding” bisa ditempatkan di pojok.
            Pemanfaatan aksen di pojokan suatu bangunan  biasanya dipakai untuk kepentingan komersil, seperti  iklan.

1.      Analyzing Architecture
Pojok bukanlah suatu hal yang tidak berarti. Pojok juga memiliki fungsi. Tidak hanya sebagai pertemuan dua dinding, sudut sendiri memiliki beberapa fungsi.
Pojok dapat menjadi sebuah ruang. Tanpa adanya sudut yang membentuk sebuah pojokan, maka sebuah ruang akan lebih sulit untuk dirasakan.
Adanya sudut pada sebuah bangunan, dapat menjadi sebuah struktur bangunan yang kuat. Selain menjadi kekuatan struktur pada sebuah bangunan, sudut juga dapat menjadi aksen. Aksen yang diberikan sudut bangunan dapat bermacam-macam. Salah satu aksen yang memiliki fungsi yang baik untuk sebuah bangunan adalah bukaan yang dibuat pada sudut bangunan. Dengan adanya bukaan pada sudut bangunan, maka bangunan akan memiliki sebuah aksen yang bagus serta memiliki kualitas cahaya ataupun udara yang baik untuk ruang di dalamnya.
2.      Ideas That Shaped Building
The corner atau sudut bangunan, dalam berarsitektur sendiri, dapat menjadi pusat dari tampilan sebuah
 bangunan. Sudut bangunan yang diberi aksen atau dekorasi akan menjadi bagus dan menjadi pusat
 perhatian dari bangunan.


H. SCALE

Skala arsitektural juga termasuk salah satu perhatian penting bagi seorang arsitek dalam merancang. 
Skala bebeda dengan ukuran. Skala pada bangunan menuntut manusia untuk menafsirkan ukuran dan
 proporsi bangunan tersebut. Untuk menentukan proporsi bangunan maka kita memerlukan suatu acuan
 (scale clues). Acuan disini dapat berupa lingkungan sekitar bangunan dan elemen pada bangunan itu sendiri








.

skala: acuan lingkungan sekitar (pohon, mobil, bangunan eksisting disekitarnya)
skala : elemen bangunan (jendela, pintu, ornamen, dsb)


Dalam buku Ideas that Shape building dikatakan “Harmony is achieved only when correct proportions are employed throughout”. Harmoni pada bangunan akan didapat/terasa apabila proporsi pada keseluruhan bangunan terolah dengan benar. Acuan yang paling penting dalam hal ini adalah pengguna bangunan tersebut, yaitu manusia. Skala bangunan dengan manusia sebagai acuannya akan menimbulkan rasa nyaman bagi manusia karena bangunan tersebut didesain sesuai dengan proporsi dan kebutuhan ruangnya terpenuhi.

Berbicara soal rasa, Pada buku Analysing Architecture membahas, mengenai suppression pada tamapk. Bagaiman tampak bisa menghasilkan rasa pada fasad. Rasa ini dihadirkan melalui struktur, tekstur, waktu, dan skala. Struktur memberikan rasa ketika struktur tidak hanya berfungsi menompang waktu tapi juga memberikan batasan. Tekstur, terasa ketika ada cahaya. Waktu, ketika beberapa elemen fasad memberikan bagian dari berbagai cara. Sedangkan skala,merasakan  bagunan dari skala ukuran elemen-elemen fasad.
Skala bangunan mempengarushi perasaan manusia didalamnya. Seperti skala normal; skala intim yang memunculkan rasa kehangatan, cocok untuk rumah tinggal, skala heroik yang memunculkan rasa kemegahan, keagungan, kekuasaan ; dan lain lain.
skala heroik.


  
Kesimpulannya, seorang arsitek dalam merancang sebuah fasad bangunan memperhatikan Structure, Texture, Time, Scale yang kesemuanya itu mempengaruhi “rasa”/”feel” pada bangunan tersebut.

I. SCALE CLUES

Architecture Design Notebook

Scale tidak hanya masalah ukuran Tapi pengkajian terhadap elemen dari bentuk dan sosok karya arsitektur. Dalam gambar denah, tampak dan potongan menggunakan suatu acuan dalam mengkomunikasikan perbandingan skala objek yang dikomunikasikan dengan objek lain yang sudah lumbrah diketahui.
Dengan menggunakan element yang sudah umum sebagai pembanding dimensi , maka pengamat akan dengan cepat dapat mengetahui dimensi objek yang diamati.
Elemen pembanding dimensi yang lumbrah digunakan dibagi menjadi dua katagori yaitu general environmental element atau elemen umum lingkungan, dan familiar building elements atau elemen bangunan yang akrab diketahui.
General environmental element atau elemen umum lingkungan adalah pembanding skala yang menggunakan elemen lingkungan yang membentuk fisikal konteks bangunan seperti pohon , pagar, “furniture” jalan seperti lampu jalan, mobil atau kendaraan lain

.                                                                                                                  
  
Familiar building elements atau elemen bangunan yang akrab diketahui adalah pembanding dimensi yang menggunakan elemen bangunan yang sudah lumbrah diketahui biasanya karena fungsi elemen yang bersangkutan terikat dengan argonomi contohnya anak tangga, pintu, ketinggian lantai dan jendela.

 


Pada masa arsitektur klasik eropa, secara tradisoanal perancang dapat mengetahui skala bangunan dengan melihat proporsi dari tatanan langgam klasik yang sangat terikat, akan tetapi pada masa arsitektur modern cara ini tidak efektif dilakukan karena pada masa moderisme berkembang teknologi sudah mendukung untuk melakukan manipulasi tektonika secara ekstrem, sehingga dimensi-dimensi yang menjadi acuan umum pada arsitektur klasik seperti tinggi kolom, panjang bentang dan sebagainya tidak dapat menjadi acuan pembanding skala pada arsitektur modern.


Analysing Architecture             
  Dalam buku ini tidak terlalu rinci menjelaskan tentang hal-hal yang berkaitan dengan scale clues, hanya menyinggung tentang pengukuran sekala dapat dilakukan dengan tubuh manusia sebagai pembanding, dimana keberadaan manusia adalah focus utama suatu arsitektur sehingga elemen-elemen arsitektur yang dihadirkan harus sesuai dengan konteks argonomi dan konteks bangunan yang dihadirkan


J. NORMAL SCALE
DESIGN NOTEBOOK
      Skala normal adalah 'berarti' membandingkan dengan sesuatu yang lain
      Bangunan skala normal umumnya tidak dimanipulasi oleh sang arsitek, dan mendesain dengan cara yang santai
      Ukuran bangunan dan bagian-bagian penyusunnya (ex.tinggi plafon) kebanyakan megikuti dengan standart yang tersedia

      Skala normal ini paling mudah dicapai bila sebuah bangunan dipecah menjadi serangkaian komponen yang lebih kecil yang masing-masing dapat dirasakan secara visual dan perasaan 


ANALYSING ARCHITECTURE


Gambar ini menunjukkan seorang pria yang berdiri di panggung yang agak kecil. Namun jika seseorang mengatakan bahwa orang ini dibandingkan dengan orang di atas panggung yang berada di antara kakinya, persepsi seseorang tentang ukuran panggung berubah secara dramatis. Skala adalah tentang ukuran relatif.
Orang mengatur ukuran bangunan yang mereka gunakan, tetapi bangunan juga mengatur ukuran kehidupan mereka. Orang-orang mengambil ukuran dari arsitektur karya yang mereka huni, dan menggunakan pengukuran mereka untuk membuat berbagai jenis penilaian


IDEAS THAT SHAPE BUILDINGS
Skala proporsi manusia dijadikan patokan untuk menentukan skala bangunan yang akan dirancang. Ini mengambl dari teori Vitruvius


K.  INTIMATE SCALE

IDN
Skala Intim adalah skala dimana bangunan atau ruangan kelihatan lebih kecil dari besaran yang sesungguhnya sehingga timbul suasana intim 
FUNGSI SKALA INTIM
Pada rumah tinggal sederhana dapat terasa nyaman dan santai bila menggunakan skala intim.
Pada eksterior atap dapat diteruskan sampai rendah dan pada pintu masuk dapat ditandai dengan kanopi untuk meningkatkan intensitas skala intim.
Skala intim dapat dicapai dengan mengurangi ukuran komponen yang ada. Contohnya dengan mengurangi ketinggian jendela dan plafon


ANALYSING

In architecture scale has another meaning, still to do with relative sizes. It refers to the size of something relative to oneself.


Pada buku analyzing architecture dijelaskan bahwa skala intim tidak dapat diukur secara matematis, tetapi diukur secara visual dan perasaan.
ITSB
Pada buku Ideas That Shaped Building menjelaskan skala dalam hal umum dan fungsi-fungsi penggunaan skala dalam arsitektur. Usaha  menciptakan skala intim dalam suatu teater yang luas dicapai  dengan ornamen-ornamen yang diperbesar, penyederhanaan permukaan dinding dan penekanan bentuk-bentuk horizontal. (Teater pusat di “Rockefeller Center” New York.  Sumber gambar: Ishar (1992)

Skala intim to Skala Heroik
Mengapa bisa tercipta skala intim to heroik?
Hal ini biasanya terjadi dikarenakan secara eksterior bangunan tersebut terlihat menggunakan skala intim, tetapi secara interior bangunan tersebut menggunakan skala heroik atau normal, hal ini dapat dicapai, dengan salah satu caranya adalah membuat bagian interior rumah, terletak dibawah tanah
L.  HEROIC SCALE
      Skala heroik memiliki ukuran obyek yang lebih besar dari pada ukuran pada umumnya. Skala ini berusah amembuat obyek terlihat megah dan besar sehingga memberi kesan manusia terlihat kecil apabila dibandingkan dengan obyek berskala heroik. pada umumnya, tujuan arsitek menghadirkan obyek dengan skala heroik yaitu sebagai simbol kekuasaan serta membangkitkan semangat dan kekaguman bagi orang-orang yang melihat obye ktersebut.
      Skala heroik dapat diperoleh dengan cara seperti perletakkan elemen yang berukuran kecil berdekatan dengan elemen yang besar sehingga tampak perbedaan ukuran besarnya, penerapan langit-langit tinggi, dan penerapan satuan yang lebih besar dari biasanya
      contoh-contoh bangunan dengan skala heroik:    masjid, gereja, bangunan monumental, tugu pahlawan, gedung pemerintahan

M. SHOCK SCALE
Shock scale atauSkalaMencengangkanmerupakanskala yang mengubahukuranbenda-benda
 familiar yang sudahdikenalukurannyamenjadiukuran yang
berbedasecaraektrembaikmenjadisemakinbesaratausemakinkecil.
Contoh: iklan beer yang digambarkandenganmobildenganbotol beer yang
diperbesarseukuranmobil.



Contoh lain yaitupadapusatkonvensiEisenmancolombus di Ohio.
Padabangunaniniterlihatadanyastrukturmemanjangsecaraparalel yang sengajadihadirkanuntukmenimbulkankesanruangygterdistorsisehinggapemandanganinteriornya pun tidakterkesanmembosankanjustrumembuatkesanterkejutdenganadanyakehadiranfenomenabentukanyang  seharusnyadalambentuknyatamemilikiukuran yang kecil . Variasidarikonsepstruktur yang diadopsisengajadilakukandenganmalformasiskemadesain yang menggunakan program morphing komputer.
Sehinggadarisebuahdesain yang sederhanadapatterlihatterdistorsidanterlihatseolah – olahmemutar, membungkuk, danmeleleh.Karenahalsemacaminihanyabisadilakukanmelalui program komputer yang kemudianakhirnyabisadiproyeksikandalamdunianyata yang menggunakanskala yang fantastis.
Shock Scale tidakterlaludigunakansecaraarsitektural, namunseringdigunakanolehdesainerpameranataupadaiklanuntukmengejutkandanmemcengangkanparapengamat.

PadabukuA Design Notebookhanyamembahasdefinisiskalamencengangkanitusendiridanmemberikansatucontoh yang berupa poster. SedangkanpadabukuIdeas That Shaped Building memberikancontohbangunan yang mengaplikasikan shock scale dengancaramendistorsikan interior agar tidakterlihatmembosankan.






N. KONTEKS

·         Menurut kbbi ( kamus besar bahasa indonesia ), konteks berarti : 1 bagian suatu uraian atau kalimat yang dapat mendukung atau menambah kejelasan makna; 2 situasi yang ada hubungannya dengan suatu kejadian

Konteks juga bisa berarti :
-          Pertautan atau kesatuan  kata dan kalimat, struktur dari suatu paragaf, komposisi suatu karya
-          Stuktur yang saling terhubung dalam suatu komposisi, sesuatu yang berkelanjutan
-          Struktur dari suatu komposisi yang dilihat secara keseluruhan

Contoh ketidaksesuaian konteks


Konteks menurut jenny  russel :
Konteks harus dipertimbangkan ketika merancang. Konteksnya adalah lingkungan (site), tujuan proyek, orang-orang yang menggunakan fasilitas, dan sebagainya.
Bahasan janis taurens dalam ”‘meaning’ and ‘context’  in the language of architecture” yang berisi tentang aspek kontekstual dalam arsitektur :
in the second, contextual approach – as the term itself shows – the architectural meaning is understood as context-dependent, the term ‘context’ being under stood not only as a spatial context of a greater architectural expressionn, but more widely. We could begin with a simple and intuitive listing of possible meanings of the term in architecture. First, it would be the spatial context, which in archtectural interpretation seems to be more customary. It could mean: 1) a specific building seen in the context of other buildings (this mainly refers to the city) ); 2) a specific building seen in the context of the surrounding landscape 3) a specific element of the building seen in the context of all the other elements of the building 4) the relationship between a building’s exterior and interior (this list is far from complete, of course).”
Jadi, menurut janis taurent konteks dalam arsitektur tidak hanya diartikan sebagai tata ruang atau tampang bangunan yang indah, tapi lebih dari itu. Secara sederhana konteks dalam arsitektur bisa dilihat dalam bentuk keterkaitan bangunan satu dengan bangunan lainnya (dilihat dari suatu wilayah ), keterkaitan suatu bangunan dengan lanskap atau lingkungan di sekitarnya, kesatuan antar elemen yang digunakan dalam suatu bangunan, dan hubungan antara exterior dan interiornya.
·         Konteks dalam “ architecture design notebook “

Subbab ini membahas bagaimana sebuah bangunan yang didirikan dalam satu kawasan tidak hanya memperhatikan bangunan itu sendiri tetapi juga kesatuan dengan bangunan yang telah ada di kawasan tersebut. Untuk mencapai kesatuan itu bisa dicapai dengan beberapa cara, misal dengan memperhatikan skala bangunan dan skala jalan.

Dalam membangun kita perlu memperhatikan dan mempertahankan konteks yang kita usung. Tetapi ketika kita membangunnya dalam suatu kawasan atau pada bangunan yang lebih dahulu berdiri dan memiliki konteks yang berbeda, kita tidak bisa mengabaikan hal itu. Bangunan yang akan dibangun harus bisa menyesuaikan dengan bangunan dan lingkungan sekitarnya tanpa harus meninggalkan konteks yang telah dipilih.

·         Konteks dalam “ ideas that shape buiding “

Keterkaitan historisisme dan ikonografi praktis membangkitkan kesadaran semua arsitek untuk pentingnya menghormati konteks yang mana setiap bangunan baru mengambil tempatnya.
Dalam perencanaan kontekstual, faktor-faktor seperti tinggi badan, skala, format jenis bangunan, dan kedekatan dengan garis properti perlu diperhitungkan, bersama dengan warna dan tekstur bahan. Prinsip kontekstualisme tidak berpura-pura untuk membentuk sebuah desain tetapi tidak mengelilingi pembangunan dengan garis pedoman.
Sehingga bangunan yang akan dibangun harus bisa menyesuaikan dengan bangunan dan lingkungan sekitarnya tanpa harus meninggalkan konteks yang telah dipilih

·         Konteks dalam “ analyzing architecture “


Ide atau konsep dalam membangun harus disertai dengan attitude dalam membangunnya jika bangunan tersebut disandingkan dengan bangunan yang lain atau bangunan yang sudah berdiri sebelumnya, selain itu dalam membangun harus memperhatikan fungsi dan dimensinya.
  
 Gb 1. Kuil

                                                gb2. Tempat peristirahatan

Hal ini menunjukkan konsep dari sebuah bangunan memperhatikan fungsi dari bangunan tersebut, dan hal ini pula yang mempengaruhi dimensinya.

Studi kasus “konteks” dalam architecture design notebook :
1.       Contoh kesesuaian konteks (hubungan suatu bangunan dengan bangunan lainnya)
Gedung the economist yang dibangun pada tahun 1964 dengan the boodle’s club yang dibangun pada tahun 1765 yang terletak berdampingan di st. James street .





   
Boodle’s club, 1765                                                                               the economist, 1964
Untuk mencapai kesatuan dengan bangunan di sekitarnya, alison dan peter smithson yang merupakan arsitek dari the economist memberikan skala yang hampir sama dengan boodle’s club walaupun ada bagian dari the economist yang dibuat sedikit menjulang. Hal lain yang dilakukan oleh arsitek the economist untuk memberi kesatuan, yaitu ada bagian-bagian dari bangunan the economist yang merupakan refleksi dari boodle’s club, yaitu jendela dari the economist yang merefleksikan bagian loteng dari boodle’s club.
Jadi walaupun kedua bangunan ini dibangun di zaman yang berbeda dan dengan langgam yang berbeda pula, tetapi dapat dicari persamaan di kedua gedung tersebut yang menjadikan perbedaan yang ada terlihat tidak terlalu mencolok.
 lokasi the economist dan boodle’s club

2.       Contoh ketidaksesuaian konteks ( jika dilihat lingkungannya secara keseluruhan )
 national gallery, london arsitek robert venturi
Bangunan post modern ini memiliki konteks yang berbeda dengan bangunan yang awal yang berkonteks neoklasik, tetapi dengan adanya fasad yang sedikit neoklasik perbedaan tersebut bisa sedikit dikaburkan. Walaupun ada bagian neoklasik yang tetap dipertahankan, tetapi bangunan ini berhasil mempertahankan konteksnya yang postmodern. 
Sayangnya di samping keberhasilan tersebut bangunan ini gagal dalam mengusung nilai hostorikal dari kawasan tersebut yang terdiri dari bangunan klasik dan neoklasik
·         Studi kasus lainnya

§  Jewish museum, germany

  
Museum yahudi berlin menjadi salah satu bangunan kontemporer yang menarik di jerman.museum ini sebagai peringatan peristiwa holocaust. Dibuka pada 9 september 2001, museum ini mengukuhkan diri sebagai salah satu landmark kota berlin yang paling dikenal. Gaya dan bentuk bangunan mencerminkan konsep rumit yang terdiri dari kode, sandi-sandi rahasia, dan tema filosofis. Daniel liebeskind, sang pencipta bangunan, menamakan mahakaryanya ini “between the lines” sebagai penggambaran tensi antara jerman dan yahudi.
Kesesuaian konteks yang diangkat oleh bangunan ini adalah keterkaitannya dengan keadaan geografi,
Sejarah, budaya serta pengembangan site di masa yang akan datang.

-geografi : bentuk bangunannya sesuai dengan lanskap yang ada

-sejarah : konsepnya mengarah pada peristiwa holocaust yang pernah terjadi di jerman. Arsitektur yang mencolok diperjelas dengan bentuk bangunan zigzag, jika diamati lebih dekat seperti bentuk bintang david yang hancur. Di luar bangunan terdapat garden of exile, sebuah taman dengan pilar-pilar miring yang mencerminkan isolasi dan disorientasi kehidupan di pengasingan. Poros utama disebut dengan void, memotong beberapa ruangan museum. Void ini menyoroti tentang kehampaan dan keputusasaan kaum yahudi. Di ruang pameran berdiri holocaust tower yang tidak berjendela.

-budaya : museum ini mencakup setiap aspek kehidupan masyarakat yahudi di jerman selama lebih dari 300 tahun terakhir, mulai dari agama, kebudayaan, hingga politik. Koleksinya meliputi peralatan perak dan tekstil, benda upacara dan domestik, lukisan dan buku sejarah.
-dan dengan bentuk bangunan yang memanjang bisa membuat bangunan ini mengalami penambahan masa bangunan tanpa merubah bangunan yang lama.

Jadi, “context” membahas keterkaitan dan hubungan antara bangunan yang akan dibangun dengan semua aspek yang mendukungnya. Aspek itu bisa berupa sejarah, budaya, bentuk geografi, keadaan sekitar atau yang lebih sederhana adalah keterkaitan bangunan dengan bangunan lain, keterkaitan antara elemen dalam bangunan, skala, dimensi, dan lain-lain. Sehingga ketika kita  membangun, kita tidak bisa langsung membangun menurut kemauan kita, tetapi ada banyak hal-hal yang perlu dipertimbangkan, dimana ketika kita memperhatikan aspek-aspek tersebut bangunan kita akan menjadi lebih maksimal baik dalam bentuk maupun fungsinya.

Daftar pustaka :
Architecture desing notebook, peter a. Fawcett
Analyzing architecture, unwin
Ideas that shape buiding, fil hearn
Kamus besar bahasa indonesia